Friday, October 9, 2009

Gerhana Semalam

Sekilas pandang ke masa lalu, sedikit sebanyak mengingatkan diri tentang waktu yang berlalu. Waktu yang tak akan mungkin dapat untuk diputar kembali, waktu yang tidak jua membenarkan untuk memperbaiki segala kesilapan yang terjadi.

Saat ini, penyesalan itu terbit jua. Airmata yang mengalir tak dapat untuk ditahan. ‘Kalau’ itu tak akan terjadi. Yang kulalui kini ialah realiti. Realiti yang tak memungkinkan untukku kembali pada masa silam. Meski masa itu menjarakkan keadaan, ingatan tentang sesuatu peristiwa itu sukar untuk aku singkirkan.

Aku menderita dengan ‘kenangan’. Sebahagian keperitan yang cukup untuk meluluhkan sekeping hati. Berlalulah simpulan kenangan yang dulu teguh di ufuk mimpi. Tinggalkan ini sebagai sebahagian milik diri yang pahit untuk dikenangi, agar suatu saat ia menjadi ingatan paling berguna menuju hidup yang hakiki.

Tika gerhana beransur hilang, pulangkan kembali mentari pagi. Agar bisa memberi harapan untuk terus melalui hari…

No comments:

Post a Comment